Dalam kesehariannya, tak jarang anak-anak yang menjadi korban
bullying teman-temannya. Sudah menjadi rahasia umum bahwa bullying bisa
berdampak buruk pada perkembangan fisik dan mental anak-anak.
Tapi
sayangnya, banyak anak yang takut memberi tahu orang tuanya bahwa ia
di-bully. Nah, sebagai orang tua, tak ada salahnya jika Anda lebih jeli
jika melihat keadaan anak yang tak biasanya.berikut ini beberapa tanda bahwa si kecil tengah di-bully:
1. Menyembunyikan luka
Memar, benjolan, goresan, atau cedera yang disembunyikan oleh anak
patut Anda perhatikan. Ingatkan pada anak bahwa tidak ada yang berhak
menyakiti mereka dan doronglah agar mereka mau menceritakan apa masalah
yang mereka alami.
2. Lusuh saat pulang sekolah
Penampilan anak yang tidak rapi dan cenderung 'kucel' bisa jadi
tanda ia sedang di-bully teman-temannya. Selain itu, barang anak yang
hilang tanpa alasan yang jelas juga bisa jadi indikasi mereka mengalami
bullying.
3. Mengalami sakit fisik
Sakit kepala, sakit perut, atau pura-pura sakit agar ia tidak
pergi ke sekolah bisa jadi indikasi adanya trauma secara emosional
akibat dibully.
4. Jadi 'malas' sekolah
Jika anak sebelumnya selalu bersemangat ketika berangkat ke
sekolah tapi tiba-tiba dia kehilangan minat di sekolah bahkan
prestasinya menurun, Anda perlu menyelidiki apakah ia sedang mengalami
bullying. Guru mungkin bisa jadi pintu gerbang di mana Anda mendapat
informasi tentang keseharian anak di sekolah.
5. Berperilaku merusak diri
Merasa malu dan bingung sering membuat korban bullying sulit
meminta bantuan. Jangan pernah abaikan gejala-gejala bullying misalnya
anak ingin menyakiti dirinya, berbicara tentang bunuh diri, melarikan
diri, atau melakukan perilaku berbahaya lainnya.
6. Harga diri rendah
Jangan pernah mengabaikan kecemasan mendadak, depresi, atau
masalah emosional yang dialami anak. Cobalah berdialog dengannya hingga
mereka merasa cukup aman untuk berbicara terbuka dan jujur tentang
ketakutan mereka.
7. Suka menyendiri
Jika anak mulai mengisolasi diri dari teman dan keluarganya,
cobalah cari tahu apakah ia terlibat perselisihan dengan temannya di
sekolah atau justru ada teman yang menyerangnya. Jika mereka tak nyaman
dengan interogasi langsung, maka mulai 'pancing' dia dengan pertanyan
'siapa yang menyenangkan di sekolah' atau 'dengan siapa kamu suka
menghabiskan waktu di sekolah'.
8. Susah tidur
Jika anak mulai mengalami kesulitan tidur seperti insomnia, mimpi
buruk, gelisah saat ingin tidur, maka cobalah mengidentifikasi apa
penyebab emosional yang membuat ia merasa gelisah seperti itu.
health.detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar