Mengganti keripik kentang dengan kacang almond sebagai camilan, atau memilih minyak zaitun untuk menumis ketimbang minyak kelapa sawit merupakan beberapa cara menjalani gaya hidup sehat. Namun perlu diketahui bahwa makanan yang dianggap sehat, belum tentu selamanya sehat dan baik untuk tubuh dalam jangka panjang.
Minyak zaitun, almond atau jus buah memang memberi nutrisi yang penting bagi tubuh. Namun jika konsumsinya berlebihan atau salah dalam pengolahan bisa membuat makanan sehat tersebut justru berdampak negatif. Ini lima makanan sehat yang dalam kondisi tertentu bisa menjadi tidak sehat, seperti dikutip dari CNN.
1. Minyak Zaitun
Minyak zaitun mengandung komponen yang baik untuk menjaga kesehatan jantung. Salah satunya asam lemak tak jenuh yang bisa membantu menurunkan kadar kolesterol sekaligus mengurangi risiko penyakit jantung. Namun meskipun merupakan lemak sehat, minyak zaitun juga mengandung kalori yang apabila dikonsumsi secara berlebihan juga bisa membuat makanan Anda jadi tidak sehat.
"Jangan menuangkan minyak zaitun langsung dari botol ke dalam wajan saat menumis karena bisa menambah ratusan kalori saat pemasakan. Tapi ukur takarannya menggunakan sendok," ujar pakar nutrisi dan kesehatan Lara S. Sutton.
2. Kacang-kacangan
Almond, kenari, pistachio, hazelnut dan jenis kacang lainnya (kecuali kacang tanah) merupakan salah satu jenis camilan yang sehat. Kacang-kacangan kaya akan protein dan serat, juga bisa membantu menurunkan kadar kolesterol. Tapi perlu diingat, kacang juga mengandung banyak lemak, kira-kira 80 persen dari kandungan keseluruhan. Jadi meskipun sehat tetap batasi konsumsinya. Hindari memakan kacang langsung dari bungkusnya karena bisa membuat Anda tidak sadar sudah memakannya terlalu banyak. Cukup ambil segenggam kacang almond (sekitar 1,5 ons) per hari.
3. Jus Detoks
"Proses pembuatan jus akan menghilangkan bulir-bulir dari makanan, yang berarti juga menyingkirkan kandungan serat yang membuat perut terasa kenyang," jelas Lara. Dan ketika Anda tak juga merasa kenyang, Anda cenderung akan terus meminum jus sebanyak-banyaknya.
Minum jus buah dan sayuran memang bisa memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral, tapi juga menambah kalori ekstra. Buah dan sayur yang dijus, akan mengeluarkan lebih banyak kandungan gula serta kalorinya bisa lebih banyak ketimbang yang masih dalam bentuk utuh. Jadi sebaiknya tidak meminum jus setiap hari, tapi lebih utamakan konsumsi buah dan sayur secara utuh.
4. Teh Hijau
Teh hijau sudah lama dikenal sebagai minuman sehat yang bisa membantu turunkan berat badan, menurunkan kolesterol dan mencegah berbagai penyakit. Teh hijau juga banyak digunakan untuk meredakan sakit kepala, diare dan mual. Tapi meskipun sehat bukan berarti Anda boleh mengonsuminya sebanyak yang dimau. Konsumsi lebih dari lima cangkir sehari bisa meningkatkan kadar kafein di dalam tubuh. Kelebihan kafein bisa membuat sakit kepala, diare dan mual bertambah parah. Sebaiknya minum teh hijau, dan jenis teh lainnya tidak lebih dari tiga cangkir sehari.
5. Sushi dengan Seafood Segar
Salah satu jenis sushi yang klasik dan paling terkenal adalah Nigirizushi, yaitu nasi kepal dengan topping makanan laut mentah seperti salmon, tuna, marlin, kakap merah, udang atau cumi-cumi. Menurut Lara, ikan-ikanan memang kaya akan omega-3 yang baik untuk jantung dan perkembangan otak. Tapi jika dimakan mentah, Anda juga berpotensi terpapar metal beracun yang disebut merkuri. Jika kadar merkuri sudah terlalu banyak di dalam tubuh, akan berdampak negatif pada sistem syaraf dan bisa memicu kanker.
Jika Anda termasuk penggemar sushi, boleh saja mengonsumsinya sesekali tapi jangan terlalu sering; maksimal satu kali sebulan. Hindari jenis ikan yang buas, atau pemakan hewan laut lain karena mengandung konsentrasi racun yang lebih tinggi. Hewan laut yang berukuran lebih kecil seperti udang, belut dan kepiting umumnya mengandung tingkat merkuri yang lebih sedikit ketimbang ikan berukuran besar.